Berikut ini adalah daftar rukun dari umroh dan tata cara menjalankannya dengan benar.
#1 Niat
Adapun niat yang bisa diucapkan oleh para jamaah umroh adalah :
لَبَّيْكَ عُمْرَةً
Labbaik Umrotan
Artinya : Ku sambut panggilan-Mu untuk melakukan Umroh
atau dengan mengucapkan
لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ عُمْرَةً
Allahumma Labbaik Umrotan
Artinya : Ya Allah, ku sambut panggilan-Mu untuk melakukan Umroh
Niat umroh dilakukan saat memasuki titik miqot sesuai dengan arah kedatangan para jamaah, dengan melakukan niat umroh maka larangan umroh sudah berlaku dan tidak boleh dilanggar. Apabila dilanggar, maka harus mengulang lagi dari awal. Larangan ini akan berakhir ketika Anda sudah melaksanakan sampai rukun yang keempat.
#2 Thawaf
Thawaf adalah kegiatan berjalan mengelilingi Ka’bah dengan jumlah total 7 kali. Pada 3 putaran pertama, untuk jamaah laki-laki disarankan untuk lari-lari kecil, namun apabila keadaan tidak memungkinkan, berjalan pun tidak apa-apa. Sedangkan untuk sisanya memang dilakukan berjalan biasa.
Proses melakukan tawaf berawal dan berakhir sejajar posisi Hajar Aswad. Setiap awal putaran diawali dengan memberikan isyarat dengan melambaikan tangan kearah Hajar Aswad jika tidak memungkinkan untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad. Ketika menjalankan thawaf, usahakan untuk memperbanyak doa dan dzikir.
Disertai dengan shalat dua rakaat dibelakang Maqom Ibrahim dan meminum air zam-zam serta membasuh kepala dengan air zam-zam.
#3 Sa’i
Sa’i dapat diartikan sebagai kegiatan berlari-lari kecil atau berjalan bolak balik dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7x. Dalam melaksanakan rukun sa’i, jamaah diperbolehkan apabila tidak dalam keadaan suci, maksudnya adalah tidak berwudhu.
Jadi, seorang wanita yang sedang haid atau bahkan sedang nifas pun bisa melakukannya.
#4 Tahalul
Tahalul dapat diartikan sebagai peng-halal, maksudnya adalah hal-hal yang tadinya dilarang ketika Anda memulai niat ihram sudah menjadi sudah diperbolehkan kembali.
Rukun ini dilakukan dengan mencukur habis rambut baik dilakukan sendiri maupun bantuan orang lain
.
#5 Tertib
Tertib disini maksudnya adalah wajib melaksanakan rukun dari umroh secara berurutan, dari niat ihram hingga tahalul. Jadi, tidak boleh melompati urutan yang sudah disebutkan di atas. Apabila ada salah satu yang terlewat atau tidak sesuai dengan urutan, maka umrohnya dianggap tidak sah.
…